Thursday, February 11, 2016

Mahasiswa Kupu-kupu Vs Kura-kura

Mahasiswa merupakan seorang yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saking tingginya mereka mendapat julukan maha. Gelar ini hanya diberikan kepada para pencari ilmu di perguruan tinggi terkhusus di negara indonesia.
Hal ini karena mahasiswa tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penggerak dan berjasa besar terhadap kemerdekaan, menebas PKI, bahkan menggulingkan rezim soeharto yang berkuasa selama 30 th. Peran yang dinilai sangat penting bagi kedaulatan rakyat dan dianggap sebagian masyarakat indonesia sebagai agen of change karena mereka dapat merubah keadaan dari dijajah menjadi merdeka.
Namun apakah gelar maha masih relevan pada zaman sekarang?. Maha merupakan gelar Tuhan karena berarti sebagai sifat tertinggi, apakah dengan memakai gelar tersebut dapat menyamai Tuhan?. Dan bagaimana kondisi mahasiswa sekarang, apakah masih pantas disebut agen of change?.
Zaman semakin berubah dari era kolonial menjadi kapital, dari tradisional menjadi modern, begitu pula dengan mahasiswa, mereka yang dulu sangat idealis kini sangat hedonis, dulu kritis sekarang oportunis, mereka yang dulu menyuarakan rakyat sekarang mereka bisu tak bersuara.
Beragam jenis spesies mahasiswapun sekarang mulai bermunculan, namun diantara banyak spesies, ada dua yang paling banyak populasinya, yaitu spesies kupu-kupu dan spesies kura-kura.
Spesies kupu-kupu sangat mendominasi dunia mahasiswa di indonesia, atau dalam artian kuliah pulang-kuliah pulang, kebanyakan mereka setelah menempuh perkuliahan langsung pulang atau dalam artian keluar dari lingkungan kampus walaupun entah mereka pulang ke rumah atau ke tempat yang lainnya.
Biasanya, setelah keluar dari ruang perkuliahan mereka langsung mejeng (duduk-duduk) di gazebo kampus atau warung sambil merokok (bagi laki-laki), mainan gagdet, atau sekadar ngobrolin hal-hal yang gak begitu jelas. Dan ketika sudah mulai bosan mereka pulang, entah pulang ke rumah ataupun ke tempat hiburan seperti rental PS, Mall, atau taman kota hanya digunakan untuk menghabiskan waktu bersama teman bahkan pacar.
Jika dilihat dari cara mereka berkuliah, bisa dikatakan bahwa tipe ini adalah spesies mahasiswa yang mungkin dari awal niat pendaftaran adalah coba-coba, dari pada nganggur, atau pingin habisin uang orang tua. Namun kita tidak boleh beranggapan negatif, kadangkala spesies ini bertingkah kuliah pulang karena setelah kuliah mereka ada urusan dirumah seperti bantu-bantu orang tua ataupun sudah bekerja, untuk biaya selama ia berkuliah dan ini patut diapresiasi.
Kemudian untuk spesies yang kedua adalah mahasiwa kura-kura, (kuliah rapat-kuliah rapat). Mereka adalah sekumpulan mahasiswa aktivis dengan berjuta kesibukan dan berbagai kegiatan. Bagi mereka, graha mahasiswa adalah rumah kedua karena tak jarang ditemukan mahasiswa yang menginap disana, alasannyapun sama, karena kegiatan sampai larut malam.
Mahasiswa kura-kura biasanya dalam perkuliahan sangat aktif bahkan menguasai jalannya diskusi dikarenakan kultur yang terbentuk dari ikut organisasi adalah munculnya softskill yang tidak dapat dipelajari dalam teori manapun, namun perlu dipraktekan secara langsung melalui berbagai kegiatan. Berbeda dengan spesies kupu-kupu yang selama perkuliahan berlangsung, mereka akan menjadi pendengar setia karena kurang terbiasanya untuk beragumentasi.
Perbedaan yang begitu nampak adalah ketika mereka keluar dari ruang perkuliahan, tempat yang dituju akan jelas berbeda, kupu-kupu akan terbang ke gazebo atau pulang sedangkan kura-kura melangkah ke graha untuk rapat.
Namun perlu diketahui, tak semua spesies kura-kura adalah mahasiswa luarbiasa, bahkan adapula beberapa ekor yang melenceng dari jalur semestinya, tujuan mereka berorganisasi bukan untuk meningkatkan kualiatas diri melainkan berhura-hura atau senang-senang belaka. Hal itu tampak ketika memasuki area graha, kadangkala yang terdengar adalah suara dangdut koplo dengan sound maksimal atau terlihat muda-mudi yang duduk berduan di surau (rumah gubuk) yang terdapat disana.

Memang di dunia ini tak ada yang sempurna melainkan Dia yang Maha Kuasa. Mahasiswa adalah sosok terpelajar yang masih dalam taraf belajar, mereka yang memilih menjadi spesies kupu-kupu atau kura-kura mungkin ada alasan tersendiri sesuai dengan keinginan hati. Namun perlu disadari mahasiswa adalah ujung tombak majunya negeri. Kalau saja mereka seenaknya sendiri masa depan bumi ini akan cepat mati, karena pemuda dan pemudi tak lagi berarti.

No comments:

Post a Comment

DIARY 3

KASIH Kadang saya masih saja tak mengerti, perasaan apa yang ada dalam diri seorang manusia. Perasaan unik yang dapat menjadikan ia ...