KASIH
Kadang saya masih saja tak mengerti, perasaan apa yang ada
dalam diri seorang manusia. Perasaan unik yang dapat menjadikan ia berbuat
melebihi batas kemampuannya untuk meraih sesuatu, ataupun hanya sekedar
menjaganya. Perasaan yang diberi oleh yang Maha Kuasa, yang dengannya kehidupan
ini menjadi sangat terasa indah. Perasaan yang membuat bahagia bagi setiap
insan yang merasakaannya.
Semenjak kita terlahir kedunia harusnya kita sudah bisa
merasakan perasaan itu, yaitu kasih Tuhan kepada makhlukNya, dengan memberi
segala kenikmatan di dunia tanpa harus kita membalasnya. Udara, air, beserta alam
semesta merupakan salah satu bentuk kasih Tuhan kepada seluruh makhluknya tak
terkecuali makhluk kecil yang baru lahir kedunia.
Kasih Tuhan sangat luas namun kasih manusia hanya terbatas,
ia mudah mengasihi namun kadang pula mudah untuk membenci. Kasih ataupun cinta
sangatlah unik, seperti uniknya virus yang sedang menjadi pandemic, tak kasat
mata namun sangat pesat penyebarannya. Seharusnya, hal yang tak kasat mata
seperti kasih kita sebarkan pula menjadi pandemic bagi dunia, bagi alam semesta
beserta seisinya, sehingga tak akan ada lagi namanya saling membenci atau
memusuhi.
Manusia semenjak ditiupkan ruh kejasadnya senantiasa membawa
sifat kasih, namun sangat disayangkan di tengah perjalanan, sifat kasih pada
ruh tertutup oleh kebisingan duniawi, keindahan dunia yang menutupi keindahan
abadi kembali kepada sumber ruh. Kasihpun enggan, bahkan tak sudi untuk keluar
dari hati.
Ia hati, tempat bersemayamnya kasih, tempat paling nyaman
bagi kasih, hanya Dia yang bisa mengerti dan membolak-balikkan hati, manusia
harusnya menyadari, dalam dirinya tertanam sifat Rabbani yang dengannya dapat
mendamaikan dunia.
Seperti yang dikatakan dalam salah satu lagu Dewa 19, bahwa ada satu bagian dari manusia yang sangat peka apabila kamu menyentuhnya, maka sentuhlah
hatinya, karena dengan menyentuhnya, sifat kasih didalamnya akan keluar dan
terjadilah saling mengasihi, sesama manusia, sesama ciptaanNya, seluruh alam
semesta akan diselimuti kasih bila kita bisa menyentuh hati,
Sayangnya kita tak tahu bagaimana cara menyentuh hati, karena
ia terletak sangat tersembunyi dalam diri manusia, hanya denganNya kita bisa
tahu dimana letaknya, hanya denganNya kita bisa tahu bagaimana menyentuhnya, hanya
denganNya kita bisa tahu bagaimana menaklukkannya, maka dekatilah Dia agar
mudah mengenali hati, hati kita, hati dia, mereka dan umat manusia sedunia.
Sampai saat ini saya pun masih belum mengerti perasaan apa
yang ada dalam diri seorang manusia. Perasaan unik yang dapat menjadikan ia
berbuat melebihi batas kemampuannya, apakah karena saya kurang dekat denganNya,
apakah saya telah menjauh dariNya. Zat yang Maha Kuasa, yang menguasai hati
manusia. Saya sangat penasaran bagaimana rasanya.
Pekalongan, 14/4/2020 : 11.37
Oem_Kh